Kelembak memiliki nama ilmiah Rheum palmatum L., tumbuhan ini merupakan herba besar dan tegak dengan tinggi lebih dari 2.5 m. Akarnya tebal, bercabang, hampir berdaging, serta berwarna kuning muda. Daun berbentuk bundar, sebagian lagi membentuk susunan spiral di batang tegak, pangkal menjantung, serta cuping menjari mendalam. Bunganya berbentuk segitiga, berwarna cokelat, lebih panjang dari mahkota bunganya dan bersayap tiga.

Kelembak ditemukan oleh para herbalis Cina ribuan tahun yang lalu. Bagian yang paling sering digunakan pada kelembak yaitu akarnya (Radix). Penelitian menunjukan bahwa secangkir infus kelembak segar yang diminum setiap pagi atau malam menjelang tidur dapat mengatasi konstipasi (susah air besar). Kelembak memiliki kandungan kimia seperti asam krisofanat, krisofanin, rein-emodin, aloe-emodin, reokrisin, alizarin, glikogalin, tertrarin, dan katekin. Senyawa aktif kelembak adalah glikosida antrakinon, sennosida dan rheinosida. Rheinosida bersifat sebagai pencahar (mengatasi konstipasi).

Penelitian lain di China yaitu menggunakan kombinasi kelembak dan herbal lain. Eksperimen pada hewan menunjukan ekstrak kelembak efektif untuk mencegah dan mengatasi pendarahan lambung dan menyembuhkan luka. Kelembak juga digunakan untuk edema, amenorrhea, dan sakit pencernaan.
Sebuah jurnal Dr. R.W. Burkitt (September3, 1921 in Lancet) menyatakan bahwa bakteri penyebab disentri dapat dicegah dengan kelembak. Dengan dosis untuk dewasa yaitu 30 grains setiap 2-3 jam hingga khasiat kelembak dapat terlihat. Secara umum kelembak dapat berfungsi sebagai:

• Memperlancar buang air besar (BAB)
• Melancarkan menstruasi
• Membantu mengatasi sakit kuning
• Membantu mengatasi sakit ginjal
• Membantu menghentikan pendarahan
• Mencegah pertumbuhan bakteri
• Sebagai diuretik
• Sebagai pembersih darah
• Sebagai penambah nafsu makan
• Sebagai pencahar, penurun panas, dan pereda kejang
• Dapat digunakan sebagai bahan campuran jamu karena bersifat sebagai laksatif/penenang
• Akar dan batangnya bermanfaat sebagai obat sembelit
• Dapat dicampur dengan ramuan parem, kelembak mampu menghilangkan tahi lalat

Kelembak digunakan sebagai obat tradisional yang dapat dikonsumsi dengan cara:

• Diseduh sebagai teh, 1-2 gram serbuk simplisa diseduh dengan 150 ml air mendidih, setelah disaring minum sebelum tidur malam
• Digodog (direbus), 6-15 gram akar kering direbus, kemudian airnya diminum

Jika anda ingin lebih praktis, saat ini sudah banyak sediaan yaitu dalam bentuk ekstrak dan sudah dikemas dalam kemasan kapsul. Obat Herbal Promo juga menyediakan obat herbal dengan bahan dasar kelembak seperti Borobudur Herbal Molax 60 Kapsul Obat Wasir, Borobudur Herbal Molax BAB 90 Pil Obat Mencegah Wasir dan Melancarkan BAB, dan Borobudur Herbal Kecil Perut 30 Kaplet Obat Pelangsing dan Diet.

Literatur:

Anonim, 2000. Acuan Sediaan Herbal, Edisi pertama, DEPKES RI Direktorat Jenderal POM, hal. 57-59

Wijayakusuma, Hembing, 2004, Atasi Kanker dengan Tanaman Obat, Puspa Swara, Jakarta, hal. 44-45

www.mcp.edu/herbal/default.htm

Grieve M, Mrs, Modern Herbal, copyright Protected 1995-2007 Botanical.com

Anonim, 2000. PDR for Herbal Medicine, 2 Edition, The Information Standart for Complementary Medicine, New Jersey, hal. 185-186