null

Manfaat Sambiloto untuk Menurunkan Kadar Gula dalam Darah

Diposting oleh EK on 23rd Mar 2019

Sambiloto merupakan tumbuhan liar yang mempunyai rasa pahit dan dingin, tumbuh di tempat di tempat terbuka seperti kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lembab, atau di pekarangan. Khasiat sambiloto sebagai salah satu bahan obat tradisional sudah dikenal luas sejak zaman dulu, baik oleh orang Indonesia maupun bangsa-bangsa di dunia. Bahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah sambiloto sebagai salah satu tanaman obat unggulan.

Beragam kandungan bahan aktif dalam semua bagian tanaman sambiloto membuat sambiloto dapat berkhasiat sebagai obat tradisional. Zat andrographolid yang rasanya pahit pada sambiloto yang mempunyai aktivitas imunostimulan yang ditunjukkan oleh perkembangan lymphocytes dan produksi interleukin-2.

Andrographolid juga mempertinggi produksi tumor necrosis factor-alpha sehingga meningkatkan aktivitas sitotoksis lymphocytes terhadap sel kanker yang secara tidak langsung berefek antikanker. Senyawa laktone dalam sambiloto dapat berfungsi sebagai antiradang dan antipiretik.

Manfaat utama dari sambiloto adalah untuk menurunkan kadar gula dalam darah dan menghambat sel kanker.

Penelitian pada Sambiloto

  • Penelitian oleh Munawara, dkk Fakultas Farmasi UGM melakukan penelitian bahwa rebusan daun sambiloto mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus jantan. Dalam penelitian ini sambiloto dapat menurunkan kadar glukosa secara bertahap.
  • Penelitian oleh Aulanni'am, Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Brawijaya, ekstrak daun sambiloto dapat memperbaiki kondisi pankreas, mengurangi kadar gula darah serta mengobati IDDM (Insulin Dependent Diabetes Melitus).
  • Penelitian oleh P. Soedigdo dkk dari Laboratorium Biokimia dan Kimia Organik Departemen Kimia ITB. Beliau melakukan penelitian dengan isolasi secara kimiawi dari ekstrak sambiloto yang menghasilkan komponen kristal yaitu andrographolid. Dari ekstrak ini memiliki efek hipoglisemia atau menurunkan kadar gula dalam darah.
  • Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat Sambiloto dari Badan POM, menyatakan bahwa ekstrak sambiloto mengandung neoandropholide dan andrographolide. Neoandropholide dapat menghambat produksi NO (Nitrogen Oksida) sebanyak 35% dan 40%. NO merupakan salah satu senyawa radikal bebas yang berperan pada proses terjadinya peradangan. Sedangkan andrographolid juga telah diuji dan terbukti secara ilmiah mempunyai efek sebagai antikanker dan sistem imun.

Sambiloto telah banyak digunakan oleh Perhimpuan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT) dan Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) untuk mengobati pasien-pasien yang menderita hepatitis, infeksi saluran empedu, diare, disentri basiler, peradangan seperti radang ginjal akut, pneumonia, bronkitis, apendiks, diabetes melitus, tubercolosis paru, asma, hipertensi, kusta, bisul dan keracunan makanan, tumor paru dan hamil anggur. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteru Kesehatan RI No. 121/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Medik Herbal.

Cara Pengolahan Sambiloto Secara Tradisional

  • Direbus : Daun sambiloto segar sebanyak 10-15 lembar direbus dengan 400 cc air sampai tersisa 200 cc. Setelah dingin disaring dan dapat ditambahkan madu secukupnya lalu diminum sekaligus.
  • Diseduh :Serbuk kering sambiloto sebanyak 1 gram diseduh dengan 150 cc air panas. Setelah dingin diminum sekaligus.

Tetapi seiring kemajuan zaman, sambiloto sudah banyak dibuat dalam ekstrak yang sudah dikemas dalam sediaan kapsul sehingga praktis untuk dikonsumsi.

Tips Menurunkan Kadar Gula Darah

  • Pembatasan kalori dan lemak
  • Membatasi asupan gula
  • Perbanyak konsumsi ikan
  • Hindari memakan makanan cepat saji
  • Mengontrol asupan karbohidrat dalam tubuh
  • Pada pasien yang kelebihan berat badan, makanan perlu dipilih secara seksama terutama pembatasan lemak total dan lemak jenuh serta kalori untuk mencapai normalisasi kadar gula dan lemak dalam darah.
  • Melakukan olahraga secara teratur


Literatur:

  1. Badan POM RI. 2006. Serial Tanaman Obat Sambiloto. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Jakarta. hal.9-10
  2. Badan POM RI, 2006, Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat Sambiloto Andrographis paniculata, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen Direktorat Obat Asli Indonesia.
  3. Badan POM RI.2007. Acuan Sediaan Herbal, 1 Ed. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Jakarta. hal. 115-117
  4. Dalimartha, Setiawan. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia 1. Trubus Agriwidya. Jakarta. hal. 120-125.
  5. Prapanza, E.P et al. 2003. Khasiat & Manfaat Sambiloto. Agromedia Pustaka. Tangerang. hal. 4-23