null

Daun Salam, Tidak Hanya Sebagai Penyedap Masakan

Diposting oleh EK on 13th Apr 2019

Salam merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yang berarti selamat, damai atau baik. Daun salam umumnya digunakan sebagai bumbu rempah, baik untuk masakan daging, ikan, dan sayur mayur. Daun salam dapat dicampurkan dalam keadaan utuh, kering, segar dan dimasak hingga masakan matang. Di dapur, daun salam biasa diasangkan dengan lengkuas. Selain itu juga disebut daun obat karena dapat digunakan sebagai obat herbal untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Tidak hanya melulu sebagai penyedap masakan, daun salam memiliki manfaat yang telah terbukti pada penelitian. Antara lain dapat menyembuhkan penyakit seperti diare, kencing manis (diabetes), tekanan darah tinggi (hipertensi), maag, kolesterol tinggi, diuretik, menurunkan kadar asam urat. Daun salam berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretic) dan penghilang nyeri (analgetik). Sebagai diuretic, daun salam mampu memperbanyak produksi urine sehingga dapat menurunkan kadar asam urat darah. Baca juga Manfaat Daun Salam untuk Menurunkan Darah Tinggi dan Kolesterol

Penelitian mengenai Manfaat Daun Salam

Penelitian Retno Sudewi, Farmasi UGM tahun 1992, kromatografi gas menunjukkan minyak atsiri daun salam mengandung 28 komponen salah satunya adalah eugenol. Dengan kromatografi lapis tipis disimpulkan bahwa minyak atsiri daun salam terdiri dari seskuiterpen lakton dan mengandung fenol. Konsentrasi minyak atsiri 40% mampu menghambat pertumbuhan Escherichia coli penyebab diare.

Penelitian oleh Beni Warman Farmasi FMIPA Andalas mengemukakan uji mikrobiologi dengan metode cakram menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun salam dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, Vibrio cholera dan Salmonella sp.

Penelitian oleh Putu Maryati, Fakultas Farmasi UGM tahun 1989, ekstrak air daun salam memiliki efek hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah).

Penelitian oleh Anggadiredja S2 Farmasi ITB, tahun 1998 menyatakan bahwa ekstrak daun salam mampu menurunkan konsentrasi rata-rata glukosa darah sampai 45.5 %. Hasil tersebut lebih baik dibandingkan dengan tolbumtamid yang menurunkan kadar gula darah sebesar 33%.

Hasil penelitian Sugarlini, S2 Farmasi ITB tahun 2001, membuktikan bahwa fraksi tidak larut etanol hasil dari fraksinasi ekstrak air daun salam mampu menghambat pembentukan radang sebesar 40-50% dengan dosis 50 mg/kg berat badan pada khaki tikus yang diinduksi radang.

Penelitian dari Sriningsih, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) tahun 2008, menemukan bahwa pada uji praklinik, dosis daun salam 20 mg/200 gram BB mampu menurunkan kadar asam urat darah yang setara dengan sintetik allopurinol dosis 2,7 mg/kg BB.

Obat Herbal Promo juga menyediakan herbal berbahan dasar daun salam. Salah satunya adalah Borobudur Herbal Sarat 100 Kapsul Obat Asam Urat dan Sakit Pinggang.

Sarat merupakan salah satu obat herbal yang berasal dari bahan-bahan alami yang bermanfaat untuk mengatasi asam urat dan sakit pinggang. Diracik dari tanaman herbal berkualitas yaitu daun salam yang diproses secara higienis serta dikemas dalam kapsul. Sarat dari Borobudur Herbal memiliki manfaat untuk menurunkan kadar asam urat, membantu meredakan sakit pinggang, pegal-pegal, linu-linu dan nyeri pada persendian, dan menghilang rasa sakit (analgetik). Konsumsi sesuai aturan dan rasakan khasiatnya.

Literatur:

1. Prapti Utami, dr, 2003, Tanaman Obat untuk Mengatasi Rematik & Asam Urat, Agromedia Pustaka, hal. 65
2. Dalimartha Setiawan, dr, 2003, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III, Puspa Swara, hal. 162.
3. Anggadiredja,k,1998, Studi Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Air Daun Salam, Departemen Farmasi ITB.
4. Sugarlini, 2001, Telaah Fitokimia Bahan Aktif Anti Radang dari Daun Salam, Tesis S2 Departemen Farmasi ITB.